Menyikapi Kegelisahan

Ketika itu 15 Desember 2015 silam. Yang terkasih, Mutmainah Korona, menulis status di Facebooknya, begini :

Selamat ya ayah… smoga menjadi yang AMANAH dalam perjuangan politik perubahan atas mandat kita bersama rakyat. Sy yakin dan percaya, perubahan ini akan terwujud bersama kawan2x lainnya yg juga berjuang bersamamu saat ini. Walaupun peran legislatif hanyalah sebagian dari perjuangan sesungguhnya. Sy akan selalu berada di sampingmu dalam mendukung semua inisiatif politik perubahan yg dulu kita susun bersama, tentunya juga bersama kawan perjuanganmu. Peran ini akan kita kuatkan, rakyat akan terus mengontrolnya bersama kawan lainnya di parlemen melalui pengorganisasian yg kuat. Ada komunitas adat, perempuan, kaum miskin kota dan desa, petani, nelayan, buruh, pekerja informal dan lainnya berharap perubahan ini. We shall support you from our voice.. selamat ya … Baca lebih lanjut

DPRD Sulteng Tunda Sahkan Perda Masyarakat Adat

SUARA PEMBARUAN, 17 Maret 2008


[PALU] Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah (Sulteng) menunda pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Tau Taa Wana.Raperda dinilai akan menimbulkan konflik sosial baru serta lebih menutup akses pemberdayaan masyarakat hukum adat.Penundaan itu diungkapkan Direktur Yayasan Merah Putih (YMP) Palu, Nasution Camang dalam konferensi pers, Minggu (16/3), di Palu.Bukan hanya menunda, tapi ada indikasi beberapa anggota DPRD Sulteng ingin menggagalkan pengesahan raperda yang sangat vital untuk perlindungan hak-hak masyarakat adat Wana (Tau Taa Wana) tersebut. Baca lebih lanjut