Universitas Kepahlawanan

Pertengahan bulan Oktober kemarin, saya punya kesempatan lagi bermain ke lingkungan pedalaman Tau Taa Wana yang asri. Kali ini, Sabado, salah satu lipu (kampung tradisional) mereka, menjadi tujuan kunjungan kami. Lipu ini berada paling kurang 800 mdpl. Sejuk dan hijau, meski musim panas masih membakar bumi. Baca lebih lanjut

Kegelisahan di Cafe Telapak

Sore tadi (23 Juli 2009), Walhi Sulteng mengkomando kami menyerbu Cafe Telapak. Tujuannya, diskusi sawit. Sembari ditemani mie dan secangkir kopi, keprihatinan terhadap sawit — yang dari hari ke hari kian menghampar luas di Sulteng — pun dimulakan diskusinya. Baca lebih lanjut

Pengetahuan Lokal

Orang mungkin tak percaya jika membaca laporan Southeast Asia Regional Initiatives for Community Empowerment (SEARICE) tentang nilai ekonomi pengetahuan lokal masyarakat adat. Laporan itu mengatakan, diawal 1990-an penjualan produk farmasi dari sumberdaya hayati tropika mencapai lebih dari US$ 130 milyar pertahun. Sebanyak US$ 32 milyar pertahun dihasilkan dari obat-obat tradisional. Baca lebih lanjut

Pelajaran dari Oslo

Pertengahan Juni kemarin (13 – 20 Juni 2009), meluncur ke Bumi Viking. Kami diundang Rainforest Foundation Norway (RFN) yang bermarkas di Oslo, ikut konferensi internasional masyarakat sipil tentang perubahan iklim. Baca lebih lanjut

Agama Neoliberalisme

Gara-gara neoliberalisme sering dicumbu-cumbu di media massa. Gara-gara SBY-Budiono dituding sebagai antek-antek neoliberalisme menjelang Pemilihan Presiden, saya jadi ketiban getahnya. Pasalnya seorang imam desa jadi penasaran dan bertanya, “apa itu neoliberalisme…?” Baca lebih lanjut

Tau Taa Wana

Tak terasa, sudah sebelas tahun sahabat-sahabat di Yayasan Merah Putih (YMP) Sulawesi Tengah, “belajar bersama” dengan komunitas Tau Taa Wana. Komunitas ini adalah suku pedalaman yang bermukim di kawasan pegunungan bagian timur Sulawesi Tengah. Mereka, sudah menjadi bagian ekosistem hutan selama beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun, jauh  sebelum negara ini terbentuk. Baca lebih lanjut

Politik Angka-Angka

Dalam hiruk-pikuk kampanye Pemilu 2009, berlakulah defenisi ini: Politik adalah melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangkan. Dan alatnya adalah statistik. Seperti juga di berbagai media massa, iklan politik Partai Demokrat di Kompas edisi 29 Januari 2009 umpamanya, memperkuat asumsi ini.  Baca lebih lanjut